HATI NURANI YANG MURNI

FIRMAN TUHAN
Mazmur 51:10-12
“Jadikan hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang ada pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela.”

Mazmur 139:23-24
Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”

RENUNGAN
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua untuk membangun otoritas moral. Yang pertama adalah tunduk kepada Firman Tuhan dan hal ini sudah kita bahas dalam topik ke 7. Yang kedua adalah menjaga kemurnian hati nurani.
Hati nurani adalah bagian dari roh kita yang diberikan Tuhan untuk mengingatkan kita agar kita mentaati perintahNya. Kita pasti pernah mengalami saat berbuat salah/dosa, kita mendengar suara hati kita berbicara memperingatkan kita. Itulah hati nurani. Jika kita sering mengabaikan hati nurani kita maka lama-kelamaan hati nurani kita akan menjadi “kebal” dan kehilangan kepekaannya.

Kita perlu senantiasa menjaga kemurnian hati nurani kita agar bersih dan peka sehingga dapat menolong kita tetap hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Menjaga kemurnian hati nurani berarti secara terus-menerus:
• Meminta Tuhan menyelidiki hati kita dan menunjukkan segala pikiran/motivasi kita yang menyimpang
• Meminta Tuhan mengungkapkan segala dosa yang tidak kita sengaja/ketahui.
• Meminta pengampunan kepada Tuhan secara spesifik atas segala dosa yang kita sengaja/ketahui maupun yang tidak kita sengaja/ketahui.
• Melakukan pemberesan/rekonsiliasi dengan orang-orang yang telah kita rugikan/lukai.
• Mengijinkan mentor kita untuk menanyakan alasan kita melakukan sesuatu ataupun sebab ketidaktaatan kita.
• Meminta kepada Tuhan, kepekaan untuk mendengarkan suara hati nurani dan melangkah dalam ketaatan.

Anak-anak kita haruslah dapat melihat bahwa ayah-ibunya menjaga kemurnian hati nurani mereka. Seringkali sebagai orang tua, kita membenarkan kesalahan/dosa yang kita perbuat namun menuntut anak-anak untuk taat. Kita perlu menanamkan dan mencontohkan kepada anak-anak kita, pentingnya menjaga kemurnian hati nurani kita sehingga mereka akan mengikutinya.

APLIKASI
1. Bersama dengan pasangan Bapak/Ibu, mintalah Tuhan menyelidiki hati Bapak/Ibu dan mengungkapkan semua pikiran/motivasi yang menyimpang dan dosa yang tidak Bapak/Ibu sengaja/ketahui.
2. Akuilah semua dosa Bapak/Ibu kepada Tuhan secara spesifik dan mintalah pengampunanNya.

3. Lakukanlah pemberesan/rekonsiliasi dengan orang-orang yang pernah Bapak/Ibu rugikan/lukai dengan meminta maaf atas perbuatan Bapak/Ibu dan mengganti kerugian jika perlu.

4. Ajarkanlah anak-anak Bapak/Ibu tentang pentingnya menjaga kemurnian hati nurani dan ajaklah mereka mempraktikkan langkah-langkah seperti yang Bapak/Ibu lakukan.