PANGGILAN MENGIKUT KRISTUS

FIRMAN TUHAN

Ulangan 6:4-9

“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Matius 4:19

Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

Kisah Para Rasul 1:8

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

RENUNGAN

Seorang ayah berperan untuk menetapkan otoritas moral bagi anak-anaknya dengan menunjukkan bahwa dirinya tunduk kepada otoritas Tuhan dan hidup untuk kepentingan Tuhan. Otoritas moral tidak diperoleh lewat berbicara dengan suara keras, wajah yang garang atau menunjukkan bahwa orang tua berkuasa atas anak-anak. Otoritas moral diperoleh ketika orang tua mentaati dan menghidupi panggilan yang Tuhan berikan.

Tuhan Yesus memanggil kita untuk menjadi murid-muridNya. Seorang murid melihat dan mengikuti cara hidup gurunya. Sebagai murid Kristus kita belajar dari Kristus dan mengikuti cara hidup Kristus. Saat berada di muka bumi, Yesus menunjukkan bahwa Dia hidup untuk menjalankan misi Kerajaan Allah yaitu penyelamatan umat manusia dan Dia mau kita mengikuti apa yang telah dicontohkan-Nya.

Tuhan Yesus memanggil kita untuk menjadi “seorang penjala manusia” atau “seorang saksi Tuhan”. Artinya kita dipanggil untuk menceritakan Injil Kerajaan Allah kepada semua orang, karena Tuhan mengasihi semua orang dan ingin agar mereka diselamatkan (Amanat Agung). Inilah yang menjadi misi Tuhan dan haruslah juga menjadi misi utama kita.

Hidup bukan tentang diri kita sendiri, namun tentang Tuhan. Tuhan menjadi segala-galanya dan menguasai kehidupan kita. Jika kita, sebagai orang tua, ingin hidup dengan otoritas, maka kita harus hidup dengan keyakinan ini “bahwa hidup adalah tentang Tuhan yang berada di dalam sebuah misi dan Ia menginginkan saya untuk ikut di dalamnya”. Untuk menyelaraskan diri dengan misi Tuhan, kita harus menyingkirkan rencana dan agenda kita sendiri, lalu mengadopsi rencana dan agenda Tuhan. Ketika kita sebagai orang tua berani mentaati perintah Tuhan untuk terlibat dalam misi-Nya, maka kita dapat memimpin anak-anak kita untuk juga meresponi panggilan sebagai murid Kristus dan hidup di dalam misiNya.

APLIKASI

1. Diskusikanlah dengan pasangan Bapak/Ibu:

Apakah Bapak/Ibu sebagai orang tua telah memahami panggilan untuk menjadi murid Kristus dan hidup di dalam misi Tuhan? Jika ya, berdoalah bersama dengan pasangan Bapak/Ibu untuk menyatakan respon Bapak/Ibu kepada panggilan Tuhan. Serahkanlah rencana dan agenda diri sendiri yang selama ini menghalangi Bapak/Ibu untuk mengikuti Tuhan dan terlibat dalam misiNya.

2. Berbicaralah dengan anak-anak Bapak/Ibu:

Sampaikanlah bahwa Tuhan memanggil mereka sebagai murid Kristus, untuk mengikuti cara hidup Kristus dan terlibat dalam misi Tuhan. Tanyakanlah apakah mereka mau meresponi panggilan Tuhan ini? Berdoalah bagi anak-anak Bapak/Ibu agar mereka menjadi murid Kristus yang setia mengikuti teladan Kristus dan terlibat di dalam misi Tuhan.