DISIPLIN

FIRMAN TUHAN
Ibrani 12:7-11
“Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, suapaya kita beroleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Amsal 19:18
“Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.”

Efesus 6:4
“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”

RENUNGAN
Tuhan memberikan perintah kepada kita sebagai orang tua untuk mendidik anak-anak yang Tuhan percayakan, agar mereka hidup menurut ajaran dan nasihat Tuhan. Dalam proses mendidik anak-anak, ada disiplin yang perlu dilakukan. Tujuan disiplin adalah untuk melatih anak bertumbuh dalam kedewasaan rohani dan bukan hanya untuk mengatasi perilaku negatif anak. Disiplin dilakukan orang tua atas dasar kasih, agar anak hidup di dalam ajaran Tuhan.

Ayah merupakan pemegang tanggung jawab utama dalam disiplin terhadap anak, tetapi ayah dan ibu harus melakukannya bersama sebagai tim. Sangatlah penting bagi ayah dan ibu untuk bersepakat dalam menentukan metode dan aturan disiplin yang akan diterapkan. Adanya kesepakatan ini akan menolong ayah dan ibu untuk saling mengingatkan jika disiplin tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Juga akan menghindarkan anak dari melakukan manipulasi terhadap orang tua yang tidak konsisten dalam menjalankan disiplin.

APLIKASI
1. Diskusikanlah dengan pasangan Bapak/Ibu, berkaitan dengan disiplin yang Bapak/Ibu terapkan kepada anak-anak Bapak/Ibu selama ini, termasuk tipe orang tua manakah Bapak/Ibu?
Lihat Lampiran Empat tipe disiplin: Reuben Hill Minnesota Report
Apa yang perlu Bapak/Ibu lakukan sebagai orang tua agar dapat menjadi orang tua yang autoritatif (orang tua dengan kasih yang tinggi dan disiplin yang tinggi)?

2. Bicarakanlah dengan anak Bapak/Ibu tentang aturan dalam keluarga dan apa tindakan disiplin (konsekuensinya) jika ia melanggarnya.
a. Bagi anak usia 0 - 5 tahun
Sampaikan dengan jelas kepada anak Bapak/Ibu:
• Hal-hal yang harus dia lakukan dan mengapa hal-hal itu harus dilakukannya (contoh: membereskan mainan, makan di meja makan, mandi pada waktunya, dll)
 Hal-hal yang tidak boleh dilakukannya, mengapa hal-hal itu tidak baik untuk dilakukan dan apa tindakan disiplinnya jika mereka tetap melakukannya (contoh: mencoret tembok, merusak mainan, mengganggu adik, dll)

b. Bagi anak usia 6-11 tahun
Sampaikan dengan jelas kepada anak Bapak/Ibu:
 Aturan dalam keluarga yang harus dipatuhinya dan diskusikan mengapa hal-hal itu harus dilakukan (contoh: mengerjakan tugas di rumah, membuat PR, merapikan tempat tidur/kamarnya, dll)
• Hal-hal yang tidak boleh dilakukannya dan diskusikan mengapa hal-hal itu tidak boleh dilakukannya (contoh: membanting pintu, membentak adik, pergi tanpa ijin dll) dan tindakan disiplin yang akan diterapkan jika mereka tetap melakukannya.

c. Bagi anak usia 12-18 tahun
Diskusikan dan buat kesepakatan dengan anak Bapak/Ibu:
• Aturan dalam keluarga dan alasan untuk setiap aturan (contoh: bertanggung jawab atas tugasnya, meminta ijin sebelum pergi, berbicara dengan sopan, dll).
• Tindakan disiplin yang akan diterapkan jika ia melanggar aturan keluarga tersebut.