KATAKAN TIDAK TERHADAP AMORALITAS

FIRMAN TUHAN
Kolose 3:5-6
“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).”

Efesus 5:11
“Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.”

RENUNGAN
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua untuk membangun otoritas moral. Yang pertama adalah tunduk kepada Firman Tuhan (topik 7). Yang kedua adalah menjaga kemurnian hati nurani (topik 8). Yang ketiga adalah berkata “TIDAK” kepada amoralitas.

Di dunia tempat kita tinggal sekarang, terjadi banyak kejahatan dan berbagai perbuatan tidak bermoral. Yang mengerikan, ada perbuatan tidak bermoral yang kini dianggap sebagai sebuah budaya dan diterima (dimaklumi) oleh masyarakat umum, seperti pornografi dan seks sebelum menikah. Sebagai murid Kristus dan anak Allah, kita harus menyadari bahwa standar moral kita adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah kebenaran mutlak yang harus menjadi pedoman kehidupan kita. Sebagai orang tua (khususnya ayah), kita harus berani berkata tidak kepada berbagai tindakan amoral, meskipun hal itu biasa dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita. Orang tua tidak boleh takut untuk menolak tindakan amoral, sekalipun ada konsekuensi yang mungkin akan diterima dari orang-orang di sekitarnya, seperti dianggap aneh, dijauhi, dan sebagainya.

Orang tua (khususnya ayah) harus mengajarkan anaknya untuk menyaring berbagai budaya di dalam masyarakat. Kita harus melatih dan mendukung anak-anak kita untuk berani menolak perbuatan amoral walaupun ada akibat yang mungkin akan dialami karena pilihan tersebut. Dengan demikian anak-anak kita akan bertumbuh menjadi anak-anak yang berani untuk hidup benar dan tidak berkompromi dengan amoralitas.

APLIKASI
Orang tua berdiskusi dengan anak-anaknya (menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak-anak untuk memahami):
1. Temukan lima perbuatan amoral yang sering dilakukan oleh masyarakat di mana Bapak/Ibu tinggal.
2. Apa kata Firman Tuhan tentang perbuatan amoral tersebut?
3. Bagaimana sikap pribadi maupun keluarga Bapak/Ibu terhadap perbuatan amoral tersebut?
4. Jika Bapak/Ibu sebagai pribadi maupun keluarga belum berani untuk menolak perbuatan amoral tersebut, apakah yang membuat Bapak/Ibu takut? Maukah Bapak/Ibu, sebagai pribadi maupun sebagai keluarga mengambil keputusan untuk menolak perbuatan amoral tersebut?